Penayangan bulan lalu

HOME

Senin, 13 Oktober 2014

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG PROSES BELAJAR DAN MENGINGAT

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TENTANG PROSES BELAJAR DAN MENGINGAT


 



Disusun Oleh 

                                  NAMA                                     :         SUJA BITNA
                                  NIM                                         :         12 00 055
                                  SEMESTER                            :         III (Ganjil)
                                  JURUSAN/ JENJANG           :         PEND. AGAMA HINDU/S-1
                                  MATA KULIAH                     :         PSIKOLOGI PENDIDIKAN







SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI
TAMPUNG PENYANG (STAHN-TP)
PALANGKA RAYA
2013


KATA PENGANTAR


Om Swasti Astu,
Tabe salamat lingu nalatai salam sujud karendem malempang.

Atas berkat dan rahmat Ranying Hatalla Langit Tuhan yang maha esa, dalam waktu yang cukup lama penulis berusaha menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya untuk melengkapi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
            Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan, pengetahuan yang masih jauh dari sisi sempurna karena itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak  baik mahasiswa maupun dosen yang bersangkutan agar menjadi motorik demi terciptanya pendidikan yang bermutu.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang membacanya.

Om Shanty, Shanty, Shanty Om.
 Sahey








Palangka Raya, ...... November 2013



                                                                                                          Penulis



DAFTAR ISI







BAB I

PENDAHULUAN

1.1             Latar belakang

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat pundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya pada guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang Berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.

1.2       Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan didalam pembahasan makalah ini Yaitu:
           1.         Seperti apakah Definisi belajar dan Mengingat?
           2.         Bagaimanakah Contoh Belajar?
           3.         Bagaimanakah arti penting Belajar?

1.3       Tujuan Penulisan

              Berdasarkan rumusan masalah  tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan                            didalam makalah ini yaitu:
                1.         Mengetahui Definisi belajar dan Mengingat.
                2.         Mengetahui Contoh Belajar.
                3.         Memahami arti penting Belajar.



1.4       Manfaat Penulisan

Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar.

BAB II

PENDAHULUAN

2.1       Definisi Belajar dan Mengingat


Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghapalkan fakta – fakta yang tersaji dalam bentuk informasi / materi pelajar. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.

Di samping itu, ada pula yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Persepsi ini biasanya akan merasa puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu, walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan keterampilan tersebut (Nasution:2000:97).
Untuk menghindari ketidaklengkapan tersebut penyusun akan melengkapi sebagian Definisi dengan komentar dan interprestasi seperlunya. Skiner, yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya educational psychology the teaching-learning process, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce).
Chaplin dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam Rumusan. Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Hintzman dalam bukunya menyatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
With dalam bukunya menyatakan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Reber dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, biasanya sering dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif. Kedua belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperbuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam Istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar.
1.         Relatively permanent, yang secara umum menetap
2.         Response potentiality, kemampuan bereaksi
3.         Reinforce, yang diperkuat
4.         Practice, Praktek atau latihan
Biggs dalam Pendahuluan teaching for learning mendefinisikan belajar dalam 3 macam Rumusan, yaitu Rumusan kuantitatif, Rumusan institusional, Rumusan kualitatif.
Menurut Best (1987) setiap informasi yang kita terima sebelum masuk dan diproses oleh sub sistem akal pendek (short term memory) terlebih dahulu di simpan sesaat atau Tepatnya lewat karena dalam waktu sepersekian detik yang disebut sensory memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan pada saraf indera penerima informasi dalam dunia kedokteran subsistem ini disebut “syaraf sensori” yang berfungsi mengirimkan influsi ke otak.
Ragam Pengetahuan Dan Memory Ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni; declarative knowledge dan procedural knowledge (Best, 1989, Anderson, 1990). Pengetahuan deklaratif dan prosedural proporsional ialah pengetahuan mengenai informasi factual yang pada umumnya berfsifat statis-nomatif dan dapat dijelaskan secara lisan isi pengetahuan ini berupa konsep-konsep yang dapat ditularkan kepada orang lain melalui ekspresi tulisan/lisan dengan demikian pengetahuan deklaratif adalah knowing that atau “mengetahui bawah”. Juga disebut state able concept and fact, yaitu konsep dan fakta yang dapat dinyatakan melalui ekspresi lisan (Evans, 1991) Sebaliknya pengetahuan prosedur adalah pengetahuan yang mendasari kecakapan atau keterampilan jasmaniah yang cenderung bersifat dinamis. Namun, pengetahuan didemonstrasikan dengan perbuatan nyata. Jadi, pengetahuan prosedural lazim disebut sebagai knowing how atau “mengetahui cara” melakukan sesuatu perbuatan pekerjaan dan tugas tertentu.
Selanjutnya ditinjau dari sudut sejenis informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori manusia itu terdiri dari dua macam.
1.         Semantic memory (memori semantic), yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau pengertian-pengertian.
2.         Episodic memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang menyimpan informasi tentang peristiwa-peristiwa.

2.2       Contoh Belajar

Seorang anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan atau dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.
Pada tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau setidak - tidaknya tidak teratur. Namun, berkat latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna.
Sehubungan dengan contoh itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas situasi atau rangsangan yang ada.

2.3       Arti Penting Belajar

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap unsur pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang Berkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikanpun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam menguasai prose perubahan manusia itu (Muhibbin:2006:93).
Belajar memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persiapan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih maju karena belajar.
Dalam perspektif keagamaanpun belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat. Seorang siswa yang menempuh proses belajar yang ideal yaitu ditandai munculnya pengalaman-pengalaman psikologi baru yang positif yang diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sikap, sifat dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan destruktif (merusak).

BAB III

PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar, dengan kemampuan berubah itu manusia secara bebas dapat mengeksplorasikan, memilih dan menetapkan keputusan - keputusan penting untuk kehidupannya.
belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce).
Chaplin dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam Rumusan. Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

3.1       Saran - saran

Dari pembahasan di atas saya sebagai penulis bertekat menyemangati kaum “Pelajar” yang juga disebut masyarakat yang terpelajar (kaum intelektual, dan akademisi). Yang dianggap sebagai kaum pelajar, karena kita telah mengetahui bagaimana dan seperti apa proses belajar yang akan direkam melalui mengingat apa yang sudah kita pelajari tersebut.


DAFTAR PUSTAKA


Evans, 1991. state able concept and fact
Best, 1989, declarative knowledge
 Anderson, 1990.  procedural knowledge
Wittig, 1981. psychology of learning
Nasution, S., 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyati, 2005. Psikologi Belajar, Yogyakarta: C.V. Andi Offset.
Syah, Muhibbin, 2006. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Diakse pada tanggal 20 Novembar 2013. Chaplin, M.F. (1972). Alginate Diambil dari: http://www.lsbu.ac.uk/Alginate/hyalg.html.

Diakse pada tanggal 20 Novembar 2013.Chaplin, M.F. (2005). Water activity. In: Water structure and behavior Diambil dari: http://www.lsbu.ac.uk/water/activity.html



                                                                                                                      










Tidak ada komentar: