MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TENTANG
PROSES BELAJAR DAN MENGINGAT
Disusun Oleh
NAMA : SUJA BITNA
NIM : 12 00 055
SEMESTER : III (Ganjil)
JURUSAN/
JENJANG : PEND. AGAMA HINDU/S-1
MATA
KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
NEGERI
TAMPUNG PENYANG (STAHN-TP)
PALANGKA RAYA
2013
KATA PENGANTAR
Om
Swasti Astu,
Tabe
salamat lingu nalatai salam sujud karendem malempang.
Atas berkat dan rahmat Ranying Hatalla
Langit Tuhan yang maha esa, dalam waktu yang cukup lama penulis berusaha
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya untuk melengkapi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis
menyadari atas keterbatasan kemampuan, pengetahuan yang masih jauh dari sisi
sempurna karena itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran yang
konstruktif dari semua pihak baik
mahasiswa maupun dosen yang bersangkutan agar menjadi motorik demi terciptanya
pendidikan yang bermutu.
Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.
Om
Shanty, Shanty, Shanty Om.
Sahey
Palangka
Raya, ...... November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Belajar
adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat pundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di
lingkungan rumah atau keluarganya sendiri
Oleh
karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek,
bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya pada
guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar
dan hal-hal yang Berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil
pembelajaran yang dicapai peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan didalam pembahasan makalah
ini Yaitu:
1.
Seperti apakah Definisi belajar dan
Mengingat?
2.
Bagaimanakah Contoh Belajar?
3.
Bagaimanakah arti penting Belajar?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah
tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan didalam makalah ini
yaitu:
1.
Mengetahui Definisi belajar dan
Mengingat.
2.
Mengetahui Contoh Belajar.
3.
Memahami arti penting Belajar.
1.4 Manfaat Penulisan
Psikologi pendidikan adalah studi
yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung
melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas
terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan
tindakan belajar.
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Belajar dan Mengingat
Sebagian
orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau
menghapalkan fakta – fakta yang tersaji dalam bentuk informasi / materi
pelajar. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga
ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal)
sebagian informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Di samping itu, ada pula yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti
yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Persepsi ini biasanya akan merasa
puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah
tertentu, walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan
keterampilan tersebut (Nasution:2000:97).
Untuk
menghindari ketidaklengkapan tersebut penyusun akan melengkapi sebagian
Definisi dengan komentar dan interprestasi seperlunya. Skiner, yang dikutip
Barlow (1985) dalam bukunya educational psychology the teaching-learning
process, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya
bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia
diberi penguat (reinforce).
Chaplin
dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam Rumusan.
Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang
relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya belajar
adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
Hintzman
dalam bukunya menyatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
With dalam
bukunya menyatakan belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi
dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman.
Reber
dalam kamus susunannya yang tergolong modern, Dictionary of psychology
membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama, belajar adalah proses
memperoleh pengetahuan, biasanya sering dipakai dalam pembahasan psikologi
kognitif. Kedua belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil latihan yang diperbuat. Dalam definisi ini terdapat
empat macam Istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses
belajar.
1.
Relatively
permanent, yang secara umum menetap
2.
Response
potentiality, kemampuan bereaksi
3.
Reinforce,
yang diperkuat
4.
Practice,
Praktek atau latihan
Biggs
dalam Pendahuluan teaching for learning mendefinisikan belajar dalam 3 macam
Rumusan, yaitu Rumusan kuantitatif, Rumusan institusional, Rumusan kualitatif.
Menurut
Best (1987) setiap informasi yang kita terima sebelum masuk dan diproses oleh
sub sistem akal pendek (short term memory) terlebih dahulu di simpan sesaat
atau Tepatnya lewat karena dalam waktu sepersekian detik yang disebut sensory
memory alias sensory register yakni subsistem penyimpanan pada saraf indera
penerima informasi dalam dunia kedokteran subsistem ini disebut “syaraf sensori”
yang berfungsi mengirimkan influsi ke otak.
Ragam
Pengetahuan Dan Memory Ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu
pengetahuan terdiri atas dua macam, yakni; declarative knowledge dan procedural
knowledge (Best, 1989, Anderson, 1990). Pengetahuan deklaratif dan prosedural
proporsional ialah pengetahuan mengenai informasi factual yang pada umumnya
berfsifat statis-nomatif dan dapat dijelaskan secara lisan isi pengetahuan ini
berupa konsep-konsep yang dapat ditularkan kepada orang lain melalui ekspresi
tulisan/lisan dengan demikian pengetahuan deklaratif adalah knowing that atau
“mengetahui bawah”. Juga disebut state able concept and fact, yaitu konsep dan
fakta yang dapat dinyatakan melalui ekspresi lisan (Evans, 1991) Sebaliknya
pengetahuan prosedur adalah pengetahuan yang mendasari kecakapan atau
keterampilan jasmaniah yang cenderung bersifat dinamis. Namun, pengetahuan
didemonstrasikan dengan perbuatan nyata. Jadi, pengetahuan prosedural lazim
disebut sebagai knowing how atau “mengetahui cara” melakukan sesuatu perbuatan
pekerjaan dan tugas tertentu.
Selanjutnya
ditinjau dari sudut sejenis informasi dan pengetahuan yang disimpan, memori
manusia itu terdiri dari dua macam.
1.
Semantic
memory (memori semantic), yaitu memori khusus yang menyimpan arti-arti atau
pengertian-pengertian.
2.
Episodic
memory (memori episodik), yaitu memori khusus yang menyimpan informasi tentang
peristiwa-peristiwa.
2.2 Contoh
Belajar
Seorang
anak balita memperoleh mobil-mobilan dari ayahnya. Lalu ia mencoba memainkan
ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu permukaan atau
dataran. Perilaku “memutar” dan “meletakan” tersebut merupakan respon atau
reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.
Pada
tahap permulaan, respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi
biasanya tidak tepat atau setidak - tidaknya tidak teratur. Namun, berkat
latihan dan pengalaman berulang-ulang lambat laun ia menguasai dan akhirnya
dapat memainkan mobil-mobilan dengan baik dan sempurna.
Sehubungan
dengan contoh itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang dengan proses itu
sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas situasi
atau rangsangan yang ada.
2.3 Arti
Penting Belajar
Belajar
adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap unsur
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan
sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam
berbagai disiplin ilmu yang Berkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya
psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, maka bagian
terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikanpun diarahkan pada
tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam menguasai prose perubahan
manusia itu (Muhibbin:2006:93).
Belajar
memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia
(bangsa) di tengah-tengah persiapan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa
lainnya yang lebih maju karena belajar.
Dalam
perspektif keagamaanpun belajar merupakan kewajiban bagi setiap muslim dalam
rangka memperoleh ilmu pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat.
Seorang siswa yang menempuh proses belajar yang ideal yaitu ditandai munculnya
pengalaman-pengalaman psikologi baru yang positif yang diharapkan dapat
mengembangkan aneka ragam sikap, sifat dan kecakapan yang konstruktif, bukan
kecakapan destruktif (merusak).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan dan kemampuan untuk berubah
merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar, dengan kemampuan
berubah itu manusia secara bebas dapat mengeksplorasikan, memilih dan
menetapkan keputusan - keputusan penting untuk kehidupannya.
belajar
adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif. Berdasarkan eksperimennya B.F Skimer percaya bahwa proses
adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi
penguat (reinforce).
Chaplin
dalam dictionary of psychology membatasi belajar dengan dua macam Rumusan.
Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang
relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
3.1 Saran - saran
Dari pembahasan di atas saya sebagai
penulis bertekat menyemangati kaum “Pelajar” yang juga disebut masyarakat yang
terpelajar (kaum intelektual, dan akademisi). Yang dianggap sebagai kaum
pelajar, karena kita telah mengetahui bagaimana dan seperti apa proses belajar
yang akan direkam melalui mengingat apa yang sudah kita pelajari tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Evans, 1991. state
able concept and fact
Best, 1989, declarative
knowledge
Anderson,
1990. procedural knowledge
Wittig, 1981. psychology
of learning
Nasution, S., 2000. Berbagai
Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyati, 2005. Psikologi Belajar, Yogyakarta:
C.V. Andi Offset.
Syah, Muhibbin, 2006. Psikologi Belajar,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Diakse pada tanggal 20
Novembar 2013. Chaplin, M.F. (1972). Alginate Diambil dari: http://www.lsbu.ac.uk/Alginate/hyalg.html.
Diakse pada tanggal 20 Novembar
2013.Chaplin, M.F. (2005). Water activity. In: Water structure and behavior
Diambil dari: http://www.lsbu.ac.uk/water/activity.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar